Menurut pandangan Ibnu Kholdun baiat bererti berjanji untuk taat, yaitu seorang berjanji setia kepada pemimpinnya dan menyerahkan pandangan kepadanya dalam permasalahan dirinya dan kaum muslimin, tidak menyalahinya dalam urusan apapun serta mentaatinya dalam hal-hal yang disanggupinya baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
Baiat ini disyariatkan di dalam Islam berdasarkan dalil-dalil berikut :
Firman Allah swt,
“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk Mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat Dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka .dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, Maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al Mumtahanah : 12)
Hadits Rasulullah saw,
Hadits Rasulullah saw,
"Dari Utsman bin Khoitsam bahwasanya Muhammad bin al Aswad bin al Kholaf memberitahu bahwa ayahnya al Kholaf ra. menyaksikan Rasulullah saw membaiat manusia pada hari pembebasan Mekah maka manusia pun membaiatnya untuk islam." (HR. Ahmad)
Di dalam masyarakat islam dikenal dengan dua jenis baiat :
Baiat kepada penguasa muslim untuk mendengar dan taat
Di dalam masyarakat islam dikenal dengan dua jenis baiat :
Baiat kepada penguasa muslim untuk mendengar dan taat
Baiat ini pada asalnya tidak boleh diberikan kecuali kepada seseorang, yakni Amirul Mukminin. Sabda Rasulullah saw, “Apabila baiat diberikan kepada dua orang khalifah, maka bunuhlah yang kedua.” (HR. Muslim)
Baiat kepada Syeikh untuk bertaqwa (melalui jalan Taqwa)
Pada awalnya baiat ini dilakukan kaum sufi dan tarikat bahkan menjadi ciri khasnya. Baiah ini dilakukan untuk memberi taat setia kepada Tuan Ilmu/ Guru yang membawa jalan Taqwa tersebut. Melalui keberkatan yang ada pada Tuan tersebut, serta ketaatan yang diberikan dengan beramal ilmu yang berkat, maka Allah SWT mengurniakan kepada mereka hikmah, rahsia, tawaduk serta istiqomah dalam beramal.
Satu perintah dari Rasulullah SAW mengenai baiah, melaui Sabda Nabi SAW,
Baiat kepada Syeikh untuk bertaqwa (melalui jalan Taqwa)
Pada awalnya baiat ini dilakukan kaum sufi dan tarikat bahkan menjadi ciri khasnya. Baiah ini dilakukan untuk memberi taat setia kepada Tuan Ilmu/ Guru yang membawa jalan Taqwa tersebut. Melalui keberkatan yang ada pada Tuan tersebut, serta ketaatan yang diberikan dengan beramal ilmu yang berkat, maka Allah SWT mengurniakan kepada mereka hikmah, rahsia, tawaduk serta istiqomah dalam beramal.
Satu perintah dari Rasulullah SAW mengenai baiah, melaui Sabda Nabi SAW,
"Akan datang Panji-panji Hitam dari Timur, seolah-olah hati mereka adalah kepingan-kepingan besi. Sesiapa yang mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka, sekalipun terpaksa merangkak di atas salji." (Riwayat Al-Hafiz Abu Naim)